Siapa itu Kebenaran?

Pekan Paskah VI; Kis 17:15.22-18:1; Mzm 148; Yoh 16:12-15

Pernahkah Anda memanfaatkan sebuah metode, “Ucapkanlah kebohongan berulang-ulang maka ia akan menjadi kebenaran.” Sesuatu yang salah sering dianggap benar karena hampir semua orang menyetujui bahkan melakukannya. Sebagian orang mencarinya sebagai kebenaran intelektual dalam bentuk pemahaman atas sejumlah rumusan ajaran, atau ingin meraihnya dengan berusaha hidup secara benar.

Ketika menjanjikan Roh Kebenaran, Yesus memberikan arti baru kepada kebenaran dan meletakkannya bukan sebagai sebuah konsep. Kebenaran tidak berhenti pada konsep, ia bukanlah objek pengetahuan, tetapi sesuatu yang hidup dan menyelamatkan. “Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang, Ia akan memuliakan Aku, ...”(16:13-14)



Kebenaran memimpin Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan menyingkapkan rahasia Allah yang disembah orang-orang Yunani tanpa mengenal-Nya. Kebenaran juga menuntun Paulus memuliakan Allah di tengah segala himpitan yang dialaminya. Para pembesar memenjarakan pewarta namun tak berkuasa memasung Roh Kebenaran yang hidup di dalam diri sang pewarta.

Mengutip ungkapan Uskup Agung Jakarta Mgr I. Suharyo, “Kita tidak bertanya apa itu kebenaran, tetapi siapa itu kebenaran? Jawabannya adalah Allah yang kasih-Nya tanpa batas.”

Monica Maria Meifung

sumber: http://www.hidupkatolik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar