Tata Perayaan Ekaristi
Pembukaan
- Perarakan Pastor/Imam Selebran dan pelayan lainnya menuju altar diiringi lagu pembukaan atau antifon pembukaan, pada hari raya dilakukan pendupaan.
- Tanda salib
- Salam pembukaan dan Pengantar
- Perayaan ekaristi diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo). Rumusan lainnya juga dipergunakan pada hari raya, ataupun pada misa biasa.
- Pengantar digunakan untuk mengarahkan umat pada inti dan misteri perayaan.
- Doa Tobat dan pernyataan Tuhan Kasihanilah Kami
- Dapat menggunakan rumusan umum Doa Tobat dilanjutkan dengan Tuhan Kasihanilah Kami
- Dapat juga menggunakan rumusan pujian kepada Yesus dan memohon belas kasih-Nya yang dipadukan dengan Tuhan Kasihanilah Kami
- Dapat juga menggunakan pemercikan air suci sebagai peringatan akan pembaptisan
- Diakhiri dengan seruan absolusi
"Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal" yang dijawab umat dengan "Amin"
- Madah Kemuliaan
- Kemuliaan
hanya diucapkan/dinyanyikan pada hari Minggu dan hari raya yang
disetarakan dengan hari Minggu, di luar masa Prapaskah dan Adven
- Doa Pembuka
Liturgi Sabda
- Pada hari Minggu atau Hari Raya, dibacakan tiga bacaan dari kitab suci. Pada hari biasa, dibacakan dua bacaan saja.
- Bacaan Pertama
- Mazmur Antar Bacaan
- Pemazmur mendaraskan refren dan ayat-ayat Mazmur dan umat mengulang bagian refren
- Bacaan Kedua, dari Perjanjian Baru selain Injil atau Wahyu Yohanes
- Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda Tuhan" dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
- Bait pengantar Injil/Alleluya
- Bacaan Injil
- Bacaan Injil diambil dari ketiga Injil Sinoptik berdasarkan tiga Tahun Liturgi diselingi dengan Injil Yohanes
- Injil hanya dibacakan oleh imam atau diakon tertahbis, tidak oleh umat biasa.
- Bila Injil dibacakan oleh diakon, ia akan meminta berkat terlebih dahulu pada pastor/imam. Bila Injil dibacakan oleh imam sementara misa dipimpin oleh uskup, maka imam juga akan meminta berkat kepada uskup
- Bacaan diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
- Salam dilanjutkan dengan "Inilah Injil Yesus Kristus menurut
(Matius/Markus/Lukas/Yohanes)" dan umat menjawab dengan "dimuliakanlah
Tuhan" sambil membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada. Pada hari raya, Injil didupai.
- Seusai pembacaan Injil,
dinyatakan Aklamasi Injil dengan ucapan "Berbahagialah orang yang
mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya" dan umat menjawab
dengan "Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami."
- Dalam perayaan meriah, kalau dianggap baik, Uskup memberkati Umat dengan Evangeliarium (buku Bacaan Injil).
- Homili
- Syahadat atau Kredo
- Doa Umat
- Ujud-ujud doa dibawakan oleh diakon
atau lektor lalu pembaca doa umat tersebut mengakhiri setiap doanya
dengan mengucapkan "Marilah kita mohon" umat menjawab "Kabulkanlah doa
kami ya Tuhan atau Tuhan, dengarkanlah umat-Mu."
- Dalam perayaan meriah, seluruh Doa Umat dan aklamasinya dapat dinyanyikan.
Liturgi Ekaristi
- Persiapan Persembahan
- Diawali dengan kolekte
- Wakil-wakil umat menghantar bahan-bahan persembahan: roti dan anggur
yang akan dikuduskan, dan persembahan lain untuk keperluan Gereja
- Dalam misa sederhana, roti dan anggur dapat sudah berada di bagian lain dari altar
- Roti hosti terbuat dari gandum tanpa ragi, diletakkan dalam piala, diletakkan di atas patena dan ditutup dengan korporal
- Anggur, dipersembahkan dalam ampul terpisah dengan air
- Penghunjukkan Persembahan
- Selebran mengatur susunan piala dan patena di atas korporal, kemudian mencampurkan beberapa tetes air ke dalam anggur dalam piala
- Selebran menghunjukkan hosti
sambil mengucapkan rumusan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta
alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami siapkan ini.
Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan
menjadi roti kehidupan" dan umat menjawab "Terpujilah Allah
selama-lamanya"
- Kemudian selebran
mengangkat piala berisi campuran air dan anggur sambil mengucapkan
rumusan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari
kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil
dari pohon anggur dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi
minuman rohani" dan umat menjawab "Terpujilah Allah selama-lamanya"
- Pada misa hari raya selebran mendupai persembahan dan altar. Misdinar lalu mendupai selebran dan umat lainnya.
- Doa Persiapan Persembahan
- Selebran
mengucapkan doa persembahan dengan ajakan "Berdoalah, saudara-saudari,
supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang
mahakuasa" dan umat menjawab dengan "Semoga persembahan ini diterima
demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang
kudus"
- Prefasi
- Prefasi diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
dan dilanjutkan dengan dialog "Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan"
yang dijawab dengan "Sudah kami arahkan" dan "Marilah bersyukur kepada
Allah Tuhan kita" yang dijawab dengan "Sudah layak dan sepantasnya"
- Prefasi selanjutnya dinyanyikan/didoakan oleh selebran dan disambung dengan syair aklamasi Kudus dengan rumusan "Kami melambungkan madah kemuliaan dengan tak henti-hentinya bernyanyi/berdoa"
- Kudus
- Kudus atau Sanctus dapat diucapkan atau dinyanyikan
- Doa Syukur Agung
- Doa Syukur Agung diucapkan (atau dinyanyikan) oleh selebran saja.
- Bagian pertama Doa Syukur Agung berisi doa permohonan agar Roh Kudus menguduskan roti dan anggur
- Bagian terpenting dalam Doa Syukur Agung adalah kisah institusi dan konsekrasi, yaitu perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus secara transsubstansial.
- Kisah Institusi mengutip ucapan Yesus pada Perjamuan Terakhir
yaitu "Terimalah dan makanlah. Inilah TubuhKu yang diserahkan bagimu"
dan "Terimalah dan minumlah. Inilah piala darahKu, darah perjanjian baru
dan kekal yang ditumpahkan bagimu dan semua orang demi pengampunan
kekal. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Aku." Kalimat "lakukanlah ini
untuk mengenangkan Aku" -lah yang menjadi dasar terselenggaranya
Perayaan Ekaristi
- Seusai konsekrasi
diucapkan/dinyanyikan aklamasi anamnesis, menyatakan tiga misteri iman
Kristen: kematian Kristus, kebangkitan Kristus dan kedatanganNya
kembali.
- Seusai anamnesis, doa syukur agung dilanjutkan dengan doa dengan ujud khusus: bagi arwah para santo dan santa maupun umat biasa, doa bagi Paus dan uskup setempat
- Doksologi
- Doa Syukur Agung ditutup dengan Doksologi dengan selebran
mengangkat piala dan hosti sambil mengucapkan "Dengan pengantaraan
Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa,
dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan
sepanjang segala masa" dan umat berkata "Amin". Jikalau Doa Syukur Agung
ini dinyanyikan, maka "Amin" dinyanyikan. (TPE 2005)
Komuni
- Doa Bapa Kami
- Doa Bapa Kami dapat diucapkan atau dinyanyikan
- Selebran dapat menambahkan embolisme pada akhir Doa Bapa Kami
dengan ucapan "Ya Bapa bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan
berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya kami dapat
hidup dengan rukun, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus" dan umat
menjawabnya dengan "Sebab Engkaulah Raja, yang mulia dan berkuasa untuk
selama-lamanya. Amin"
- Doa Damai
- Selebran
mendoakan doa mohon damai diakhiri dengan kata-kata "Sebab Engkaulah
pengantara kami kini dan sepanjang masa" Umat menjawab: Amin. Kemudian
mengucapkan "Damai Tuhan bersamamu" atau "Damai Tuhan besertamu" yang
dijawab dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan sertamu juga" dan dapat
diikuti dengan ungkapan, misalnya dengan memberikan salam damai,
menjabat tangan orang-orang yang ada di sekitar, atau ungkapan lain yang
sesuai
- Pemecahan hosti
- Komuni
- Komuni diawali dengan selebran
mengangkat tinggi hosti dan piala anggur yang telah dikonsekrasikan
sambil mengucapkan "Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuannya" dan umat menjawab "Ya
Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tapi bersabdalah saja
maka saya akan sembuh", kemudian Imam berkata "Tubuh dan Darah Kristus",
dan ditanggapi oleh umat dengan berkata "Amin".
- Selanjutnya selebran menerima komuninya, kemudian memberikannya pada pelayan petugas pembagi komuni, kemudian kepada para petugas altar dan misdinar dan kemudian kepada umat lainnya.
- Umat dapat menerima komuni dalam satu rupa atau dua rupa dalam
kesempatan khusus. Ajaran iman Gereja Katolik mengajarkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara satu rupa maupun dua rupa. Dalam Tubuh Kristus
terdapat pula Darah Kristus.
- Pembagi komuni akan mengucapkan "Tubuh Kristus" (Corpus Christi) dan penerima komuni menjawab "Amin" (Amen) dengan sikap hormat.
Penutup
- Antifon Komuni
- Doa Sesudah Komuni
- Sesudah doa sesudah komuni pengumuman dapat dibacakan, ataupun
pengumuman dapat dibacakan sebelum doa sesudah komuni, tergantung
kebiasaan imam yang memimpin misa tersebut.
- Berkat dan pengutusan
- Berkat diawali dengan salam "Tuhan bersamamu" atau "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
- Ada pula bentuk berkat meriah dengan tiga ayat permohonan berkat bagi umat yang masing-masing dijawab dengan "Amin"
- Ada bentuk berkat sederhana dengan selebran
merentangkan tangan ke arah umat dan memberkati dengan tanda salib
dengan seruan "Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang
mahakuasa: Bapa, Putra dan Roh Kudus" sementara umat membuat tanda salib
dan menjawab "Amin"
- Kemudian Imam mengatakan "Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai", lalu umat berkata "Syukur kepada Allah".
- Bentuk pengutusan adalah kalimat "Marilah pergi! Kita diutus.", yang
dijawab umat dengan "Amin". Inilah perutusan Ekaristis yang berarti kesediaan
untuk membagikan hidup kepada sesama. Bukan karena umat baik atau ingin
baik, melainkan karena umat telah lebih dahulu diberi Hidup Allah yang
telah dibagikan melalui Perayaan Ekaristi yang telah dirayakan.
- Perarakan keluar
- Seluruh umat memberi hormat kepada altar. Imam dan para pelayan
meninggalkan altar, dan diarak dengan diringi nyanyian atau lagu ataupun
secara instrumental
Sumber : Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar